Tuesday, October 30, 2018

Konfigurasi VoIP dengan Briker

Konfigurasi VoIP dengan Briker

I.TUJUAN : 
  
   AGAR SISWA BISA lebih mengenal tentang konfigurasi voip dengan briker.

II.DASAR TEORI :

Voip  (Voice Over Internet Protocol) merupakan teknologi yang memanfaatkan internet protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan realtime.

IV. penjelasan nya:

Voip  (Voice Over Internet Protocol) merupakan teknologi yang memanfaatkan internet protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan realtime. Adapun protocol signalling yang umum digunakan adalah H.323 dan SIP. Dan beberapa keuntungan menggunakan VOIP yaitu :
  • Menekan Cost (lebih hemat biaya”
  • Tidak merubah konfigurasi yang ada
  • Meningkatkan produktivitas
  • Infrastruktur Kabel yang simple
  • Mengurangi cost dalam pemindahan, penambahan dan perubahan
Nah, pada percobaan kali ini kita akan melakukan konfigurasi VOIP baik itu PC to PC, PC to Phone, dan Phone to Phone. Selain itu nanti kita juga akan mempelajari bagaimana melakukan conference antar beberapa PC/phone. OS yang akan digunakan adalah Briker.
Langkah-langkah :
  • Hal yang paling pertama kita lakukan adalah melakukan instalasi Briker.
  • Kemudian bukalah briker di virtual mesin (VMWARE/VBOX)
  • Lakukan Login ke Briker dengan username = “support”, password = “Briker”
  • Atur ip address briker dengan command “sudo mcedit /etc/network/interfaces
  • Kemudian lakukan restart dengan command “sudo /etc/init.d/networking restart” seperti di bawah ini
  • Jangan lupa atur network briker dengan “Bridged”
  • Pastikan PC bisa melakukan ping ke Briker
  • Jika PC bisa melakukan ping ke briker, selanjutnya buka Briker di browser dengan mengetikkan ip briker di alamat url nya
  • Kemudian login IPPBX (Internet Protocol Private Branch Exchange untuk penyambungan,pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon, translasi protokol komunikasi,dll) dengan username “administrator” dan password “Briker”
  • Setelah berhasil login, selanjutnya pilih IPPBX administration > Extensions > pada pilihan device pilih Generic SIP Device
sip device protokol standar utk berbagai hal seperti streaming video,dll. Tetapi kelemahan security tdk dijamin.
  • Pada form di bawah ini isilah user Extension, Display name, accountcode, secret. Seperti di bawah ini :
  • Kemudian lakukan submit > apply configuration change
Pada tahap ini konfigurasi briker server sudah selesai, selanjutnya tinggal konfigurasi client. Client voip bisa berupa IP Phone atau bisa berupa softphone (ex: xlite). Pada sisi client, cukup memasukkan extension dan passwordnya agar bisa teregister pada sever. Berikut contoh konfigurasi pada Xlite Softphone:
  • Pastikan Xlite sudah terinstall di pc
  • Sambungkan pc ke switch dan pastikan PC bias PING ke Briker
  • Pastikan ada account yang available untuk xlite
  • Pada XLite, klik kanan pilih “SIP Account Settings”
  • Pilih add untuk menambahkan account
  • Masukkan display name, username, password, domain dan proxy address sesuai yang telah didaftarkan pada Briker > apply,OK
Jika sudah, tinggak klik ok, maka xlite akan mengontak server briker dan melakukan registrasi. Apabila registrasi berhasil makan xlite sudah dapat dipergunakan untuk melakukan panggilan ataupun menerima panggilan pada sistem VoIP.

V. KESIMPULAN :
     oip  (Voice Over Internet Protocol) merupakan teknologi yang memanfaatkan internet protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan realtime. Adapun protocol signalling yang umum digunakan adalah H.323 dan SIP.
VI. DAFTAR PUSTAKA :
https://fadhly.web.id/posts/konfigurasi-voip-dengan-briker.html

Thursday, October 18, 2018

Konfigurasi Wireless point to point wireless indoor Konfigurasi Wireless point to multi point wireless indoor

Konfigurasi Wireless point to point wireless indoor Konfigurasi Wireless point to multi point wireless indoor

I.TUJUAN  :

- agar siswa bisa lebih menggenal Konfigurasi Wireless point to point wireless indoor Konfigurasi Wireless point to multi point wireless indoor


   II. LANGKAH-LANGKAH : 


Untuk konfigurasinya sendiri itu tidak jauh berbeda dengan lab sebelumnya, hanya beberapa opsi saja yang dibedakan. Apa itu Point to Multi Point? Point to Multipoint Adalah satu perangkat yang dapat di sambungkan ke banyak komputer/perangkat lainnya dan biasanya jaringan ini digunakan pada area hotspot ataupun pada warnet. karena dari 1 Access Point di sebar ke beberapa client.

Pada lab kali ini konsepnya sangat sederhana. Disini saya akan menggunakan 3 Router Mikrotik, yang dimana 1 Router dikonfigurasi sebagai Access Pointnya, dan 2 sisanya sebagai Client.

Topologi



Tahap Konfigurasi...

Konfigurasi AP


1) Pastikan interface wlan telah aktif, jika belum, aktifkan dengan cara seperti gambar dibawah ini


2) Masuk ke Wireless > Interfaces kemudian double clik pada interfaces wlan1



3) Nah karena kita akan konfigurasi Point to Multi Point, maka dari itu atur mode interface wlan1 menjadi ap bridge, untuk band nya disini saya mencoba menggunakan 2GHz-B, dengan channel 20MHz dan Frequency 2412. Pada bagian SSID terserah kalian saja namanya apa. dan jika ingin memberikan autentikasi, bisa kalian buat terlebih dahulu Security Profilenya, namun disini saya tidak memberikan autentikasi/password. 


3) Kemudian jangan lupa juga untuk memberikan IP Address untuk interface Wirelessnya. Untuk cara memberi IP nya bisa lewat terminal, atau jika guinya bisa masuk ke menu IP > Addresses


4) Pastikan IP berhasil ditambahkan


5) Disini saya juga konfigurasi DHCP Server, agar ketika Client terhubung dengan  AP nya, client tersebut sudah langsung akan mendapat IP Address secara otomatis, tanpa harus mensettingnya secara manual.


Konfigurasi Router B


Disini Router B akan bertindak sebagai Client dari AP Pusat yg terlah dibuat

1) Lakukan Scan terlebih dahulu untuk memindai Wifi network yg tersedia, kemudian klik pada SSID yang telah dibuat, setelah itu klik Connect


2) Kemudian disini saya mengatur modenya menjadi station, dan konfigurasi lainnya saya biarkan seperti default


3) Untuk mengecek sudah terhubung bisa kalian Cek pada tab Registration


Verifikasi

1) Aktifkan fitur DHCP client untuk mendapatkan IP otomatis dari AP Pusat.
ip dhcp-client add interface=wlan1 add-default-route=yes disabled=no

2) Sekarang Coba cek, apakah sudah mempunyai IP Address atau belum.


Nah pada gambar diatas terlihat, interface Wireless telah mendapatkan IP secara Dynamic/DHCP

3) Sekarang coba ping gateway. Nah jika pada AP sudah terkonfigurasi Firewall NAT, maka si Client juga sudah langsung bisa terkoneksi ke Internet.


4) Buka Wireless > Regristation > kemudian klik pada Wireless yg Terhubung, setelah itu masuk ke tab Signal, dan kita bisa melihat CCQ dan Throughput yang didapat oleh client tersebut. CCQ adalah persentase efektif bandwitdh yang dapat digunakan oleh client tersebut, sedangkan Throughput adalah hasil kecepatan transfer yang didapatkan oleh client tersebut. Pada gambar dibawah ini terlihat kekuatan sinyalnya cukup kencang, namun tidak terlalu kencang. Karena banyak juga yang sedang mencoba wireless, dan router saya terhalang beberapa media.



5) Disini saya juga melakukan pengetesan Bandwith. Pertama tama matikan mode autentikasinya terlebih dahulu, agar ketika kita ingin melakukan pengetesan, tidak perlu repot repot memasukan user beserta password dari router yg ingin di test tersebut


6) Jalankan Bandwith Test, Pada kolom Test To masukan IP dari router yg ingin di test, jika sudah langung saja klik Start untuk memulai pengetesan.


Re-configure Router B


Disini saya akan membuat network baru yang antinya akan digunakan untuk client yang terhubung ke Router B ini.

1) Pertama beri IP Address pada ethernet mana yang nantinya akn dipakai oleh client
ip address add address="ip/netmask" interface="interfacenya apa"
Jika sudah, lakukan pengecekan untuk memastikan ip telah ditambahkan
ip address print

2) Lakukan Firewall NAT agar Client bisa terhubung ke Internet
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface="interface yg terhubung langsung ke internet"



Verifikasi


1) Karena saya tidak memberi IP DHCP Server, maka dari itu pada client disini saya akan mengaturnya secara manual. Sesuaikan IP Gateway dan Netmasknya.


2) Kemudian lakukan pengetesan Ping ke Gateway maupun ke google


Konfigurasi Router C


Disini Router C akan bertindak sebagai Client dari AP Pusat yg terlah dibuat


1) Masuk ke interface wlan1, kemudian lakukan Scan lagi  untuk memindai Wifi network yg tersedia, kemudian klik pada SSID yang telah dibuat, setelah itu klik Connect


2) Atur saja modenya menjadi station, dan konfigurasi lainnya biarkan seperti default.


 3) Cek pada tab Registration untuk memastikan sudah berhasil terhubung atau belum


Verifikasi

1) Aktifkan fitur DHCP client untuk mendapatkan IP otomatis dari AP Pusat.
ip dhcp-client add interface=wlan1 add-default-route=yes disabled=no

2)  Sekarang coba ping gateway. Nah jika pada AP sudah terkonfigurasi Firewall NAT, maka si Client juga sudah langsung bisa terkoneksi ke Internet.


3)  Buka kembali Wireless > Regristation > kemudian klik pada Wireless yg Terhubung, setelah itu masuk ke tab Signal dan kita bisa melihat CCQ dan Throughput yang didapat oleh client tersebut. CCQ adalah persentase efektif bandwitdh yang dapat digunakan oleh client tersebut, sedangkan throughput adalah hasil kecepatan transfer yang didapatkan oleh client tersebut. Pada gambar dibawah ini terlihat kekuatan sinyalnya cukup kencang, namun tidak terlalu kencang. Karena banyak juga yang sedang mencoba wireless, dan router saya terhalang beberapa media.




4) Disini saya juga melakukan pengetesan Bandwith. Pertama tama matikan mode autentikasinya terlebih dahulu, agar ketika kita ingin melakukan pengetesan, tidak perlu repot repot memasukan user beserta password dari router yg ingin di test tersebut


5) Jalankan Bandwith Test Pada kolom Test To masukan IP dari router yg ingin di test, jika sudah langung saja klik Start untuk memulai pengetesan.


Re-configure Router C


Disini saya akan membuat network baru yang antinya akan digunakan untuk client yang terhubung ke Router C ini.

1) Pertama beri IP Address pada ethernet mana yang nantinya akn dipakai oleh client


2) Jangan lupa Lakukan Firewall NAT agar Client bisa terhubung ke Internet
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface="interface yg terhubung langsung ke internet"

3) Jika ingin Client mendapat IP secara Dynamic, buatlah DHCP Server pada Interface yang akan diberikan DHCP untuk si Client.


Verifikasi

1) Pada Client, atur IPnya menjadi DHCP, kemudian cek apakah sudah mendapat ip secara dynamic atau belum


 2) Lakukan pengetesan dengan ping ke google



TAMBAHAN

Disini saya akan konfigurasi agar Client yg terhubung ke Router B bisa Ping atau terkoneksi dengan Client yg terhubung pada Router C, dan begitupun sebaliknya.

Konfigurasi Router B


Konfigurasi Router C


Pengetesan Ping dari Router B


Pengetesan Ping dari Router C




 III.KESIMPULAN :

    Apa itu Point to Multi Point? Point to Multipoint Adalah satu perangkat yang dapat di sambungkan ke banyak komputer/perangkat lainnya dan biasanya jaringan ini digunakan pada area hotspot ataupun pada warnet. karena dari 1 Access Point di sebar ke beberapa client.


 IV.DAFTAR PUSTAKA :

  • http://masihkayakemaren.blogspot.com/2017/08/mikrotik-point-to-multi-point-wireless.html